Thursday, November 8, 2012

KETIDAKHARMONISAN ANTAR UMAT BERAGAMA


KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
 PENDAHULUAN
               
                Kerukunan [dari ruku, bahasa Arab, artinya tiang atau tiang-tiang yang menopang rumah; penopang yang memberi kedamain dan kesejahteraan kepada penghuninya] secara luas bermakna adanya suasana persaudaraan dan kebersamaan antar semua orang walaupun mereka berbeda secara suku, agama, ras, dan golongan. Kerukunan juga bisa bermakna suatu proses untuk menjadi rukun karena sebelumnya ada ketidakrukunan; serta kemampuan dan kemauan untuk hidup berdampingan dan bersama dengan damai serta tenteram. Langkah-langkah untuk mencapai kerukunan seperti itu, memerlukan proses waktu serta dialog, saling terbuka, menerima dan menghargai sesama, serta cinta-kasih.Masyarakat dan bangsa Indonesia, dilihat dari segi adat istiadat, bahasa, suku bangsa dan agama yang dianutnya adalah merupakan masyarakat majemuk. Merupakan sebuah kenyataan bahwa di negeri ini telah tumbuh dan berkembang 6 (enam) agama, yaitu : Islam, Kristen/Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Kemajemukan ini, pada satu sisi merupakan sebuah potensi, yang apabila dapat dikelola dengan baik, akan menjadi sebuah kekuatan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan dan kemajuan masyarakat dan bangsa. Namun, pada sisi yang lain kemajemukan juga menyimpan potensi konflik apabila kita tidak bisa mengelolanya dengan baik

PEMBAHASAN

                Persamaan membangun kerukunan antar umat beragama tidak bisa dibantah bahwa, pada akhir-akhir ini ketidak harmonisan antar dan antara umat beragama yang di picu karena bangkitnya fanatisme keagamaan menghasilkan berbagai ketidakharmonisan di tengah-tengah hidup dan kehidupan berbangsa,bernegara,dan bermasyarakat. Oleh sebab itu, perlu orang-orang yang menunjukkan diri sebagai manusia beriman dan beragama dengan taat, namun berwawasan terbuka,toleran,rukun dengan mereka yang berbeda agama. Disinilah letak salah satu peran umat beragama dalam rangka hubungan antar umat beragama, yaitu mampu beriman dengan setia dan sungguh-sungguh, sekaligus tidak menunjukkan fanatik agama dan fanatisme keagamaan. Dibalik aspek perkembangan agama-agama, ada hal yang penting pada agama yang tidak berubah, yaitu credo atau pengakuan iman. Credo merupakan sesuatu khas, dan mungkin tidak bisa dijelaskan secara logika, karena menyangkut iman atau percaya kepada sesuatu di luar jangkauan kemampuan nalar manusi. Dan seringkali Credo tersebut menjadikan umat agama-agama melakukan pembedaan satu sama lain. Dari pembedaan, karena berbagai sebab bisa berkembang menjadi pemisahan,salah pengertian,beda persepsi, dan lain sebagainya kemudian berujung pada konflik.
Di samping itu, hal-hal lain seperti pembangunan tempat ibadah, ikon-ikon atau lambang keagamaan, cara dan suasana penyembahan atau ibadah, termasuk di dalamnya perayaan keagamaan, seringkali menjadi faktor ketidaknyamanan pada hubungan antar umat beragama. Jika semua bentuk pembedaan serta ketidaknyamanan itu dipelihara dan dibiarkan oleh masing-masing tokoh dan umat beragama, maka akan merusak hubungan antar manusia, kemudian merasuk ke berbagai aspek hidup dan kehidupan. Misalnya, masyarakat mudah terjerumus ke dalam pertikaian berdasarkan agama [di samping perbedaan suku, ras dan golongan]. Untuk mencegah semuanya itu, salah satu langkah yang penting dan harus terjadi adalahkerukunan umat beragama. Suatu bentuk kegiatan yang harus dilakukan oleh semua pemimpin dan umat beragama.

UPAYA  MENCIPTAKAN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
1.       Saling tenggang rasa, menghargai, dan toleransi antar umat beragama
2.       Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu
3.       Melaksanakan ibadah sesuai agamanya
4.       Mematuhi peraturan keagamaan baik dalam agamanya maupun peraturan negara atau pemerintah.
5.       Memperkuat dasar-dasar kerukunan internal dan antar umat beragama, serta dengan umat beragama dengan pemerintah
6.       Membangun harmoni sosial dan persatuan nasional.
7.       Menciptakan suasana kehidupan beragama yang kondusif.
8.       Melakukan eksplorasi secara luas tentang pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dari seluruh keyakinan plural umat manusia
9.       Melakukan pendalaman nilai-nilai spiritual yang implementatif bagi kemanusiaan yang mengarah kepada nilai-nilai ketuhanan
10.   Menempatkan cinta dan kasih dalam kehidupan umat beragama dengan cara menghilangkan rasa saling curiga terhadap pemeluk agama lain.
11.   Menyadari bahwa perbedaan adalah suatu realita dalam kehidupan bermasyarakat.

No comments:

Post a Comment